11 Nopember 2009
LONDON - Dengan dana sebesar USD300 ribu dari National Endowment for the Humanities, Museum Walters Arts menempatkan seluruh koleksi Alquran dan karya tulisan Islami lainnya dalam format online.
Format ini menyajikan tampilan Alquran beresolusi tinggi dan dapat diakses secara gratis oleh siapa saja melakui koneksi internet.
"Apa yang mereka kerjakan adalah sebuah contoh dokumentasi yang bisa ditiru oleh koleksi bacaan lain yang begitu banyak jumlahnya," kata Kepala Museum Massumeh Farhad, seperti dikutip dari Baltimore Sun, Rabu (11/11/2009).
Sementara itu, kepala British Museum Fahmida Suleman menyebutkan bahwa museum Walter mempromosikan kolaborasi antara Walter dan museum atau organisasi lainnya.
"Karena bisa diakses dari mana saja dan oleh siapa saja, Walter memudahkan kami untuk mengakses koleksi mereka, mengetahui apa yang mereka punya dan berhubungan langsung dengan mereka," kata Fahmida.
Sementara Amy Landau ahli kajian Islam terlatih dari Oxford sekaligus asisten kepala museum Walters melihat sebuah manfaat lain dalam proyek digitalisasi Alquran tersebut.
"Yang perlu diingat adalah, seni Islami tengah mulai populer dan memancing rasa penasaran orang banyak untuk mengetahui dan mempelajarinya. Ini baru tahap permulaan, kini mulai banyak pula orang yang belajar bahasa pengantar Alquran yaitu bahasa Arab," kata Landau.
Menurutnya, seiring dengan makin banyaknya materi yang terdokumentasikan, maka akan semakin banyak pula kegiatan yang bisa dilakukan dalam bidang ini. Dan proyek digitalisasi yang dilakukan Walters adalah yang paling potensial mendukung hal tersebut. (jri)
Artikel Terbaru
Alquran Didokumentasi dalam Bentuk Digital
Kategori : Berita Utama, Teknologi
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan berikan komentar Anda.